Apa ya... Beda Karya Nyata dan Karya Tulis ?


Karya nyata
adalah hasil pengalaman langsung sebagai pelaku baik individual maupun kelompok pada bidang pembelajaran atau pengelolaan program/kegiatan pelaku yang memiliki nilai-nilai keunggulan/kekhasan/keunikan tertentu (bukan hasil penelitian/penelitian tindakan) yang dapat diadopsi oleh orang lainnya, tidak perlu mengutip peraturan, teori dan daftar pustaka

Kata kunci karya nyata adalah hasil pengalaman langsung bukan berupa gagasan atau ide yang akan dilakukan. Kata kunci kedua adalah memiliki nilai-nilai keunggulan, kekhasan, dan keunikan tertentu. 


karya nyata biasanya terbagi menjadi empat bab. 

Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah dan tujuan. Kendala berarti biasanya ditemukan pada merumuskan latar belakang. Pengalaman banyak orang biasanya sulit untuk merumuskan latar belakang untuk masuk ke dalam persoalan mengapa mengangkat judul dan tema karya nyata.

Bab II, berupa profil lembaga atau program yang diangkat dalam judul karya nyata. Deskripsikan berbagai aspek atau komponen profil lembaga .

Bab III, mendeskripsikan keunggulan, kekhasan, dan keunikan. program dengan berbagai aspek . Deskripsi pada bab ini harus bisa menunjukkan orisinalitas karya, keefektivan, keefisienan, serta dampak atau manfaat . Di samping itu harus bisa menunjukkan karya nyata telah dilakukan di lapangan dan berkesinambungan.

Dan Bab IV, seperti biasanya adalah penutup. Perlu pula dilampirkan berbagai porto folio terkait dengan karya nyata yang dilakukan.


Karya tulis  adalah hasil pemikiran/gagasan/ide baik individual maupun kelompok yang berisi tentang inovasi program/kegiatan yang dapat dijadikan acuan, rujukan, pemecahan masalah, peningkatan mutu pembelajaran atau pengelolaan program  yang memiliki nilai-nilai keunggulan tertentu (bukan merupakan hasil penelitian atau penelitian tindakan) dan layak untuk diterapkan pada bidang .

Perbedaan pokok antara karya tulis dan karya nyata adalah bahwa karya tulis merupakan hasil pemikiran/gagasan/ide jadi boleh belum dilaksanakan secara berkesinambungan di lapangan. Berbeda dengan karya nyata yang harus sudah dilakukan secara berkesinambungan. Karena itulah, pada aspek penilaian kualitas isi disamping orisinalitas, kekhasan, maka karya tulis harus memiliki inovasi, kejelasan alur pikir dalam tulisan, dan kelengkapan dan keseuaian data pendukung (empiris dan teoritis) yang valid.


Berikut ini beberapa tip menulis naskah karya nyata.


  1. Kesesuaian tema, kesalahan mendasar adalah pemahaman tema oleh peserta . Perlu peran pendamping untuk memberikan pencerahan dan pelurusan penulisan inovasi karya sesuai dengan tema lomba. Jika pendamping provinsi mengalami kesulitan lakukan konsultasi dengan panitia pusat, atau diskusi dengan sejawat provinsi yang mau secara terbuka melakukan diskusi. Karya nyata yang tidak sesuai tema sudah jelas akan masuk kotak sebelum dilakukan presentasi.
  2. Inovasi karya nyata menggambarkan dan berisi hasil pengalaman langsung (best practice) individu atau kelompok (bukan gagasan, bukan hasil penelitian, bukan skripsi, bukan tesis, dan bukan disertasi) yang bersifat inovatif dan memiliki kekhasan atau keunggulan tertentu sehingga mendorong untuk mengadopsi dan menerapkan di lembaganya. Kata kuncinya adalah (1) merupakan pengalaman langsung, artinya sudah pernah dilakukan,  sehingga sebenarnya sangat gampang untuk ditulis karena sudah dilakukan. (2) Sifat inovasi, artinya karya nyata yang biasa-biasa saja tidak mampu berkompetisi di papan atas. Inovasi karya nyata disesuaikan dengan tema lomba.
  3. Menulis sesuai dengan sistematika,  harus jeli menyesuaikan penulisan naskah karya dengan sistematika.
  4. Menulis dengan mengikuti indikator penilaian. naskah karya nyata dan presentasi karya nyata. Peserta yang cerdik ia akan menulis karya nyata berdasarkan sistematika jenis indikator. Ketika dalam tulisan memuat tulisan yang menggambarkan setiap indikator.
  5. Latar belakang masalah harus jelas. Latar belakang masalah adalah etalase naskah. untuk membaca lebih jauh maka latar belakang masalah harus memiliki daya pikat dan logika berpikir. Tuliskan langsung persoalan yang akan di angkat, jangan berputar-putar pada hal-hal yang umum. Ibarat pesawat, latar belakang masalah menghantarkan penumpang mendarat dengan mulus. Tidak berputar-putar di atas kemudian menurun dengan drastis.
  6. Tata tulis naskah, tulis naskah sesuai dengan penggunaan EYD dan ragam atau selingkung yang konsisten. Jangan menggabungkan ragam penulisan paragraf ragam kontinental dan ragam Amerika dalam satu naskah. ragam penulisan menggunakan ragam kontinental. Di samping itu penggunaan tanda baca, penulisan nomor (numbering), penulisan tabel, penulisan gambar, penulisan pemerian dan lain sebagainya akan mendongkrak naskah menjadi lebih enak dibaca. Karena penulis tahu cara menulis.
  7. Konsultasikan dan diskusikan. Seringkali seorang penulis sudah merasa puas dengan apa yang ditulis., langkah mengkonsultasikan pada ahli substansi dan ahli bahasa adalah menjadi keharusan. Diskusikan pula teman sejawat terhadap naskah karya  nyata Anda.

Related Posts