Cara memberi hukuman tanpa kekerasan


Kekerasan dalam bentuk apapun dilarang keras dalam mengasuh anak. Oleh karena itu, anak yang sering dipukul dan dimarahi juga harus dihindari.

Ingatlah untuk tidak memukul anak-anak. Jika Anda ingin memberinya pelajaran, hukumlah anak Anda dengan cara-cara yang dianggap tanpa kekerasan ini.

1. Tenangkan diri

Ketika anak berbuat kesalahan, jangan langsung memarahi atau malah memukulnya. Tenangkan, diri Anda terlebih dahulu. Tarik napas dan hembuskan beberapa kali. Hal ini akan membantu mengendalikan emosi Anda agar tidak memukul anak.

2. Jelaskan kesalahan anak

Terkadang, anak mungkin tidak memahami kesalahannya. Jelaskan terlebih dahulu kesalahan yang telah diperbuatnya dan bantu ia memperbaiki kesalahan tersebut.

Misalnya, anak mencoret-coret tembok dengan spidol, berikan peringatan untuk tidak lagi melakukan hal tersebut. Selain itu, Anda dapat memberinya hukuman untuk membersihkan tembok. 

3. Menjauhkan anak dari mainannya

Salah satu cara untuk memberi efek jera pada anak, Anda dapat menghukumnya dengan menyita mainan anak ementara waktu.

Kuncilah boks mainannya agar ia tidak bisa bermain dengan mainannya sampai anak merasa menyesal atas kesalahannya. Hal ini membuat Anda tidak perlu lagi menerapkan hukuman yang serius.

4. Konsisten

Pastikan orang tua mengikuti aturan secara konsisten. Misalnya, jika Anda menerapkan aturan bahwa anak harus mencuci tangan sebelum makan, maka harus dilakukan secara konsisten setiap saat.

Aturan tidak akan berfungsi jika diterapkan secara selektif, yaitu "pencatatan selektif". Anak-anak perlu tahu bahwa begitu aturan dibuat, aturan dan konsekuensinya tidak berubah.

5. Timeout atau hukuman setrap

Tips menghukum anak tanpa kekerasan yang efektif adalah timeout atau menyetrap anak balita selama satu menit di sudut atau kursi yang nyaman.

Jangan berinteraksi saat timeout berlangsung agar anak tidak merajuk. Jika hukuman setrap sudah selesai, minta anak untuk meminta maaf dan tak perlu membahas masalah itu lagi.

6. Luangkan waktu "me time"

Toleransi setiap orang ada batasnya, tentu wajar jika marah dan emosi saat terlalu lelah fisik dan mental. hasil? Kesalahan kecil anak bisa memicu kemarahan yang berlebihan.

Jangan menyesalinya setelah itu, cobalah untuk tidak sampai ke titik itu, luangkan waktu untuk melakukan dekompresi dan lakukan hal-hal lain untuk diri Anda sendiri.

Ajak teman atau kerabat untuk mengasuh anak, lalu lakukan hal menyenangkan yang menurut Anda menarik, seperti menonton film, pergi ke kedai kopi, yoga, dll.

Anda juga membutuhkan waktu untuk mengurus diri sendiri, yang pada gilirannya membuat Anda menjadi orang tua yang lebih baik bagi anak-anak Anda.

7. Mengalihkan perhatian anak

Jika anak melampiaskan amarah dengan memukul, berteriak atau melemparkan barang, alihkan perhatiannya. Hindari memukul anak balik karena kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah. Anak perlu dibawa berjalan-jalan ke luar rumah, ke taman, atau beralih ke ruangan lain.

8. Memberikan pelukan ke anak

Anak-anak yang nakal sebenarnya sangat cerdas dan kreatif untuk mencari perhatian. Tetapi, orangtua juga harus bersikap tegas dan hindari memukul anak. Sebaliknya, seringlah memeluk anak, berbicara dengan mereka, dan menunjukkan kasih sayang Anda pada mereka.

Daripada menggunakan kekerasan, Anda bisa mengikuti cara menghukum anak tersebut. Dengan begitu, anak pun akan terhindar dari berbagai dampak buruk yang disebabkan oleh perilaku kekerasan.


Related Posts