habituasi atau pembiasaan
Habituasi artinya, melakukan kegiatan dengan cara berulang-ulang dengan membiasakannya dalam pelaksanaan sehari-hari, dengan latihan membiasakan diri, disiplin akan terbentuk dalam diri siswa dan telah menjadi kebiasaanya (Habit).
Menurut Mulyasa (2011: 166), pembiasaan adalah sesuatu yang secara sengaja dilakukan berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Cara ini dapat dirasakan sebagai hal yang memang seharusnya dipatuhi secara dengan sadar untuk kebaikan dalam disiplin bagi siswa, dan lama kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan (Habituasi) yang baik menuju ke arah disiplin diri yang merupakan suatu hal wajar dilakukan dalam kehidupan sehari-hari terutama lingkungan sekolah.
Bentuk-bentuk Penanaman Disiplin Siswa melalui pendekatan Habituasi dalam pembelajaran di kelas
Disiplin Waktu, dalam hadir di sekolah/kegiatan pembelajaran, pengumpulan tugas mata pelajaran, dan pulang/meninggalkan kegiatan pembelajaran
Disiplin Belajar, keteraturan dalam kegiatan belajar baik belajar di sekolah, belajar mandiri di rumah, dan pelaksanaan tugas-tugas belajar.
Disiplin Ibadah, sekolah mendorong dan memfasilitasi pembiasaan pelaksanaan ibadah tepat waktu sesuai dengan agama masing-masing.
Disiplin Bersikap, sikap yang sesuai ditampilkan ketika berjumpa dengan siapapun. Baik berjumpa dengan Guru, Tenaga Kependidikan, maupun teman-teman.
Disiplin Peraturan, peserta didik harus patuh dan menaati peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh sekolah dalam rangka membentuk harmoni dalam kehidupan di lingkungan keluarga besar SMP Terpadu Darul Dakwah
Implementasinya : Mulai dari awal pembelajaran dengan berdoa sebagai disiplin spiritual untuk selalu mengawali segala kegiatan dengan berdoa. Kemudian mengecek kehadiran siswa sebagai disiplin terhadap waktu.
Penanaman disiplin siswa melalui pendekatan habituasi dalam pembelajaran
Keteladanan dari para steakholder, tenaga kependidikan (guru), dan orang tua/wali siswa.
Keadilan, penegakan disiplin berlaku terhadap semua warga sekolah sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
Penghargaan, reward/penghargaan akan diberikan oleh sekolah kepada warga sekolah yang berhasil meraih capaian tertinggi dalam penegakan disiplin dalam lingkungan sekolah maupun di rumah masing–masing.
Sanksi, sanksi diberikan terhadap pelanggaran disiplin yang telah disepakati bersama sesuai tingkat pelanggaran yang terjadi.
Ketegasan, pemberian penghargaan maupun sanksi harus mampu memberikan penguatan dalam penegak- an disiplin, dan bukan sebaliknya.
Terletak pada siswa itu sendiri yang mempunyai keinginan untuk lebih disiplin dan tertib serta dari lingkungan siswa disekolah maupun luar sekolah, salah satunya dari orang tua atau wali yang selalu mendampingi anaknya dalam proses pendisiplinan seperti mengingatkan anak untuk mengikuti pembelajaran tepat pada waktu dan mengumpulkan semua tugas yang diberikan oleh guru.