Sebuah Langkah Sekolah yang Berwawasan Lingkungan
0


Sekolah dapat membentuk karakter peduli lingkungan dan bukan hanya tempat belajar, namun juga tempat untuk mencetak siswa yang peduli lingkungan.
Siswa dapat membiasakan gerakan sadar lingkungan misalnya membuang sampah pada tempatnya, menghemat penggunaan air dan listrik, menanam dan memelihara tanaman, mengaplikasikan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Melalui pendidikan tersebut siswa sejatinya dapat
menjadi agen perubahan dan bisa memberikan contoh dalam mengelola lingkungan.
Melalui pembinaan tersebut diharapkan berakar dan bertumbuh menjadi kebiasaan
di keluarga dan masyarakat. Langkah
Menjadi Sekolah yang Berwawasan Lingkungan
Menetapkan
visi, misi, dan tujuan sekolah yang berwawasan lingkungan
tersebut harus secara tertulis menyangkut upaya pelestarian lingkungan dan
mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan. Ketiganya tersebut
harus disosialisasikan kepada seluruh siswa. Sosialisasi bisa melalui seminar,
penyuluhan ke siswanya, maupun dengan memakai bantuan media seperti banner,
leaflet, dan spanduk. Dengan adanya sosialisasi visi, misi, dan tujuan sekolah
yang berwawasan lingkungan, seluruh siswa diharapkan dapat memahami dan
melaksanakan. Dengan diterapkan visi, misi, dan tujuan tersebut sekolah harus
memiliki anggaran khusus untuk pengelolaan lingkungan baik untuk sarana
prasarana, peningkatan kapasitas, dan kegiatan-kegiatan berbasis lingkungan.

Mengintegrasikan
aspek lingkungan hidup ke dalam kegiatan pembelajaran sekolah
harus dirancang memuat pelestarian fungsi lingkungan, mencegah pencemaran serta
kerusakan lingkungan. Guru wajib memasukkan unsur lingkungan ke dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran. Selain aspek keilmuan lingkungan hidup, integrasi ini
juga meningkatkan peran guru dalam meningkatkan kepedulian siswa pada
lingkungan.
Keikutsertaan multipihak sangat dibutuhkan untuk memperkuat gerakan peduli lingkungan menjadi wadah untuk bertukar informasi maupun pengalaman. Kegiatan berbasis lingkungan dapat dilaksanakan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Pihak tersebut meliputi guru, siswa, komite sekolah, masyarakat sekitar, dan pihak-pihak terkait lainnya seperti; Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, media, dan lain-lain.
Sarana di kelas yang ramah lingkungan seperti ruang yang memiliki ventilasi yang baik. Kondisi di luar kelas pun juga harus nyaman dan sehat. Sekolah menyediakan ruang terbuka hijau, toilet yang bersih, kantin sehat, dan sistem sanitasi yang baik. Sekolah juga bisa membuat sumur resapan, lobang resapan biopori, dan vertical garden.
Dalam mengembangkan
kreativitas dan inovasi ini misalnya dalam bentuk pengelolaan limbah dan
pemanfaatan sumber energi alternatif. Kreativitas dan inovasi tersebut bisa
dipublikasikan dan disebarluaskan melalui media. Tujuannya untuk memberi
edukasi masyarakat untuk menerapkan kreativitas dan inovasi tersebut.
Siswa
harus aktif berpartisipasi dalam kegiatan berbasis lingkungan Kegiatan
ini contohnya penanaman pohon, pengolahan limbah, dan kegiatan aksi bersih.
Misalnya dalam perayaan hari bumi dapat dijadikan sebagai momentum dalam
meningkatkan kesadaran lingkungan. Selain itu, guru maupun siswa diharapkan
dapat menjadi nara sumber dalam kegiatan seminar atau kampanye yang bertemakan
lingkungan.
Komentar