Upacara Bendera, Wadah Penguatan Karakter Siswa
0

Membangun jati diri adalah membangun karakter. Dalam membangun karakter dapat dilakukan dengan menanamkan kebiasaan tentang hal yang baik sehingga siswa menjadi paham tentang tata nilai kehidupan serta menanamkan konsep mana yang boleh dan mana yang tidak, serta mampu memberikan teladan hidup.
Keteladan hidup yang ada pada diri sesorang tidak datang dengan sendirinya tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah watak dan karakter serta pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Seiring dengan dicanangkannya “Pendidikan Berkarakter”, maka peran guru menjadi lebih nyata dalam pembentukan karakter dan watak siswa. Tanggung jawab pembentukan karakter siswa bukan hanya tanggung jawab sebagian guru khususnya guru mata pelajaran PKn dan Pendidikan Agama dan guru Bimbingan Konseling (BK) disekolah, tetapi harus merupakan upaya bersama yang sinergis antara orang tua, sekolah, dan masyarakat.
Subscribe Youtube
Sehingga diharapkan segala upaya ini
dapat menjadi penangkal pengaruh negatif yang sedang marak berkembang di
Indonesia
Pendidikan karakter, harus ditumbuhkan, dikembangkan, diterapkan dan diamalkan oleh para siswa dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu caranya adalah melalui pelaksanaan upacara bendera di sekolah.
Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap hari senin sekitar 45 menit (1 Jam Pelajaran) sebelum kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) dimulai.
Selain itu juga dilakukan pada peringatan hari besar nasional seperti upacara;
- Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus,
- Hari Pendidikan Nasinal
- Hari Kesaktian Pancasila,
- Hari Pahlawan
- dan hari peringatan Nasional lainnya.
Nilai-nilai karakter yang dapat ditumbuhkan melalui upacara bendera antara lain:
- religius
- disiplin
- kerja keras
- tanggung jawab
- semangat kebangsaan
- cinta tanah air
- patriotisme
- dan nasionalisme.
Karakter religius harus
menjadi pendidikan yang utama yang harus ditanamkan dalam setiap Proses Belajar
Mengajar (PBM) pada seluruh peserta didik. Religius merupakan sikap yang
memegang teguh perintah agamanya dan menjauhi larangan agamanya, seraya saling
menjaga kerukunan dan kesatuan antar berbeda pemeluk agama dan keyakinan.
Dalam kegiatan upacara bendera, sikap religius yang dapat ditanamkan adalah sikap keteraturan dalam barisan. Bahwa setiap agama di Indonesia mengajarkan umatnya untuk hidup teratur dan tertib, sikap ini dilatih dalam barisan peserta upacara.
Pada amanat pembina upacara, selalu ada kalimat pembuka yang mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karuniaNya.
dan berselawat kepada nabi besar Muhammad SAW .
Selain itu
menanamkan sikap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemerdekaan dan penghidupan
yang baik di Negara yang damai. Mengheningkan cipta seraya berdoa, merupakan
sikap religius untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Setelah rangkaian upacara selesai,
ditutup dengan pembacaan doa yang sarat dengan pesan religius

Disiplin, merupakan tindakan yang menjaga dan mematuhi anjuran yang baik dan menghindari dan menjauhi segala larangan yang buruk secara konsisten dan berkomitmen. nilai karakter ini wajib ditanamkan kepada peserta didik.
Pada upacara bendera sikap disiplin menjadi hal yang mutlak. Upacara bendera menuntut peserta didik harus disiplin, baik sebagai petugas maupun peserta upacara agar upacara berjalan lancar, tertib dan hikmat. Sehingga seluruh peserta upacara dapat menyimak amanat yang disampaikan oleh Pembina upacara.
Disiplin yang diajarkan dan
diterapkan dalam upacara bendera diharapkan menjadi karakter pribadi semua
peserta didik. Peserta didik menjadi terbiasa dengan disiplin diri, disiplin
waktu dan disiplin belajar. Kedisiplinan yang tinggi kelak akan membuat siswa
dapat meraih cita-citanya dengan mudah.
Selain itu karakter kerja
keras mutlak ada pada team pelaksanan upacara. Tugas berat berada dipundak
mereka. Sukses tidaknya pelaksanaan upacara disuatu tempat sangat tergantung
pada kerja keras pelaksananya, karena Kerja kerasdapat didefinisikan
Mencurahkan segala kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
sesuai hasil yang diharapkan dengan tepat waktu dan berorientasi lebih pada
proses dan perkembangan
Upacara bendera sebagai program
sekolah dan pembiasaan peserta didik menuntut rasa tanggung jawab peserta didik
baik sebagai peserta maupun petugas upacara. Yang dimaksud dengan Tanggung
Jawab adalah menyadari bahwa segala hal yang diperbuat oleh dirinya bukan hanya
merupakan tugas dan kewajiban bagi dirinya sendiri, namun juga keluarga,
lingkungan, masyarakat, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa
Seluruh peserta didik
wajib mengikuti dan melaksanakan upacara dengan penuh rasa tanggung jawab.
Melatih dan menumbuhkan rasa tanggung jawab, melalui upacara sangat efektif.
Sikap tidak perduli, meremehkan dan masa bodoh harus dihilangkan dan digantikan
dengan sikap tanggung jawab. Sehingga pelaksanaan upacara bendera dapat
menumbuhkan dan meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik sebagai bagian
dari pendidikan karakter.
Semangat kebangsaan
merupakan salah satu nilai karakter bangsa yang didefinisikan dengan Suatu
sudut pandang yang memandang dirinya sebagai bagian dari bangsa dan negaranya.
Sudut pandang yang mewujudkan sikap dan perilaku yang akan mempertahankan
bangsa dari berbagai ancaman, serta memahami berbagai faktor penyebab konflik
sosial baik yang berasal dari luar maupun dari dalam.
Wawasan kebangsaan harus
ditanamkan dan ditumbuhkan kepada siswa
dalam rangka menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Semangat
kebangsaan dalam mengisi kemerdekaan tidak boleh padam. Oleh karenanya melalui
pelaksanaan upacara bendera, semangat kebangsaan harus terus dikobarkan di
kalangan peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Pembacaan teks
Pancasila oleh Pembina dan ditirukan oleh seluruh peserta upacara, diharapkan
mampu menjaga dan meningkatkan kobaran semangat kebangsaan.
Dalam urutan acara upacara bendera selalu ada menyanyikan lagu wajib nasional dan daerah. Dalam setiap syair lagu yang dinyanyikan dapat menggugah dan meningkatkan rasa kecintaan kepada tanah air dan bangsa. Rasa kecintaan ini wajib dimiliki oleh semua peserta didik. peserta didik harus bangga terhadap tanah air, bangsa dan negerinya. Karena hal ini dapat menangkal derasnya budaya dari luar negeri.
Rasa kecintaan terhadap tanah air dapat dijadikan semangat untuk membangun
Indonesia. peserta didik sebagai generasi muda, menjadi penerus estafet
pembangunan bangsa dimasa yang akan datang.
Pengibaran bendera sebagai inti kegiatan harus dilakukan secara tertib dan hikmat. Petugas harus benar-benar siap dan tanggung jawab penuh karena pada saat bendera dikerek ke puncak tiang, seluruh peserta upacara mengangkat tangan kanannya sebagai bentuk penghormatan serta pembacaan teks pancasila dan UUD 1945.
Momen ini sangat ampuh untuk nenumbuhkan rasa Patriotisme dan Nasionalisme.
Terlebih sambil mendengar lagu Indonesia Raya
yang mengiringi bendera berkibar. Prinsip nasionalisme pancasila dilandasi
nilai-nilai pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa
menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi. Rasa nasionalisme yang tinggi dapat menjadi tali
pengikat antara bangsa dengan warga negaranya.
Masih banyak lagi nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan kepada peserta didik melalui pelaksanaan upacara bendera. Semua menjadi komitmen dan tanggung jawab kita bersama sebagai pendidik. Mari rapatkan barisan untuk keberhasilan pendidikan karakter peserta didik.
Keberhasilan pendidikan karakter merupakan modal dasar
dalam rangka menyiapkan generasi Indonesia emas yang tangguh dimasa mendatang. Oleh sebab itu kegiatan ekstrakurikuler Pasukan Pengibar Bendera
(Pasusbra) perlu diperhatikan.
Komentar