Cerita Anak Demi Menggapai Cita - Cita


Hiduplah seorang anak di desa tersebut, nama anak tersebut adalah Siflan. Saffran hidup dalam keluarga miskin. Dia duduk di kelas tiga di sebuah sekolah di desanya. Siflan adalah siswa dengan nilai yang cukup bagus di sekolah. Dan selalu mendapatkan peringkat 3 teratas. Si A adalah murid yang baik, mudah bergaul, dan ramah pada semua orang. Ia memiliki cita-cita menjadi seorang guru. Untuk memajukan penyebab pendidikan di desanya. Setelah lulus, Si Fulan sangat bingung apakah akan melanjutkan kuliah atau ingin bekerja. Karena orang tuanya tidak punya uang untuk menyekolahkannya.

Karena ingin mencapai cita-citanya, Si Fulan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kuliah. Ia memilih untuk melanjutkan studinya di sebuah universitas di kota tersebut. Saat itu, Sfran bingung mau masuk universitas mana. Karena ada banyak universitas yang sangat bagus di kota ini. Akhirnya dia ikut seleksi salah satu universitas ternama di kota itu, dia bersaing dengan ribuan orang dari segala penjuru untuk masuk ke universitas itu, dia pun berharap bisa masuk, tapi takdir berkata dia gagal. bersemangat untuk mencari perguruan tinggi. Dia mencoba mencoba lagi di perguruan tinggi lain di kota.

Dengan perasaan yang tegang dan bercampur aduk ia menunggu hasil pengumuman, akhirnya saat - saat yang dinantikan telah tiba. Ia melihat hasil tes seleksi di papan pengumuman dan ia dinyatakan lolos sebagai mahasiswa baru di Perguruan Tinggi tersebut. Dan perasaannya saat itu langsung senang bercampur haru, karena ia dinyatakan lolos.

Namun, Si Fran ragu untuk kuliah karena tidak punya cukup uang. Namun dengan semangat dan dukungan kedua orang tuanya, Si Fulan membulatkan tekadnya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Dan berusaha untuk tidak menambah beban orang tuanya, Si Fulan pun berpikir untuk kuliah sambil bekerja paruh waktu, demi memenuhi kebutuhannya sendiri. Ketika dia tidak kuliah, dia juga bekerja di waktu luangnya. 

Dia bekerja sebagai penjaga keamanan warnet di mana dia tinggal. Saffran bekerja keras, membayar biaya hidup, dan membiayai studinya. Agar bisa mewujudkan cita-cita yang selama ini ia idam-idamkan, yaitu menjadi seorang guru. Namun jalan menuju realisasi Sphran tidak mulus, dan dia harus melalui banyak ujian. Tapi Si An lari mati-matian. Sferano mencoba memenuhi kebutuhan dengan menjadi administrator warnet.

Dengan cara itu juga Si Fulan bisa membiayai kuliahnya sendiri, dan tidak meminta kepada orang tuanya.  Sebagai mahasiswa Si Fulan merupakan mahasiswa yang aktif, dengan mengikuti berbagai kegiatan di kampusnya. Ia juga merupakan mahasiswa yang pandai dengan ipk lebih dari 3.5. 

Dengan ipk tersebut akhirnya Si Fulan mendapatkan beasiswa dari Perguruan Tinggi tersebut. Selama menjadi mahasiswa Si Fulan tetap berusaha keras agar dapat meraih cita – citanya menjadi seorang gurudapat tercapai. 

Dengan kegigihannya, ia mampu menyelesaikan studinya dalam waktu 4 tahun. Sebagai mahasiswa, ia berusaha keras untuk tidak menyerah selama 4 tahun dalam keadaan apapun. Dengan doa dan dukungan yang tiada henti dari kedua orang tua, keinginan saya akhirnya terkabul. Dan perjuangan selama 4 tahun tidak sia-sia, dan Si A akhirnya lulus. 

Orang tua Sfran sangat bangga dengan apa yang telah diberikannya selama ini. Kunci dari kemampuan Si Fulan untuk menjadi seorang sarjana adalah ia rajin belajar, tidak peduli dengan cara apa pun ia pantang menyerah selama ini. Dan kini Si Fulan telah menjadi seorang sarjana, namun perjuangan Si Fulan tidak berhenti sampai disitu. Si Fran harus mengejar dan mewujudkan cita-citanya selama ini, yaitu menjadi seorang guru.

Dengan gelar sebagai sarjana Si Fulan berusaha mengikuti tes cpns untuk menjadi guru. Akan tetapi perjuangannya untuk menjadi guru tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ia harus berusaha dan bersaing dengan  ribuan orang dari berbagai wilayah untuk menjadi guru. Si Fulan tidak pantang menyerah, setiap ada kesempatan ia terus berusaha dengan mengikuti tes berulang kali. Setelah mengikuti tes berulang kali akhirnya Si Fulan dinyatakan lulus. Dan ternyata ia di tempatkan di sebuh sekolah tempat Si Fulan bersekolah semasa Sekolah dulu.

Related Posts